Kamis, 08 April 2010

puisi.

pagi tadi, karna bosan menunggu tante di departemen pertanian, akhirnya aku coba cari2 bacaan. eh.. ketemu buku LADANG BERSELIMUT KABUT--SAJAK RESAH PETANI DIATAS AWAN 'KUMPULAN SAJAK MEMED GUNAWAN'.
sebetulnya isi dari buku ini kebanyakan tentang perasaan beliau terhadap dunia pertanian indonesia.
tapi, setelah aku baca2, ada beberapa puisi yang berisi tentang masalah sosial.
aku pilihin salah satu sajak yang menurut aku pas dengan tema blog aku ini.
PEDAGANG ASONGAN
aku dapat lebih dari yang aku minta, kenapa mereka begitu menderita


adakah mata dan hati kita pernah sekedar singgah
menatap bertanya dan merasa ada yang salah
mengapa si muda belia itu kurus rambutnya merah
berkeringat di tengah terik
tertatih mengintip
menyapa menatap mata
kesetiap kaca jendela mobil kita
sementara kita sejuk bersandar nyaman tidak peduli

aku tak tahu apa harus meratapi
mereka yang hanya bisa menatap nanar
tanpa arah tanpa makna sadar
atau mengagumi kerja kerasmu
anak-anak bangsa yang ketinggalan dan terlupakan
hari-hari yang mereka miliki begitu panjang dan menderita
perjalanan awal hidup yang menyedihkan
adalah korban kelalaian
dosa kita yang tak terampunkan

ah anak muda
kau belum cukup umur untuk mengerti arti kelalaian
kau belum cukup dewasa untuk hidup sendirian
sebayamu masih ceria di sekolah berkejaran
gembira menikmati kanak-kanaknya tanpa beban kehidupan
zaman telah membawamu ketempat dan waktu yang salah


nasibmu membawa masa depanmu di sekeranjang kacang
kau pikul pekerjaanmu ditengah asap yang menyesakkan
dikepitan lenganmu yang kecil dan lemah
ditopang jari kaki dan ototmu yang muda dan lelah

kau bangun tiap pagi hanya untuk hidup hari ini
dari segumpal lembaran rupiah lusuh
dari lima ribu rupiah hasil kerja seharian yang tak lagi utuh
sementara pembali kacangmu yang angkuh
tak pernah menganggapmu ada
kau bukan manusia
kau adalah sebungkus kacang, selembar koran, sebongkah mainan
atau penggangu jalanan

adik kecil yang tak tahu nasib
kau adalah manusia utuh
menyebar disepanjang jalan dan simpangan
kau berlari-lari melayani para sahabatmu demi uang seribu
kau sertakan bonus sesak napasmu sepanjang jalan berdebu
untuk sebungkus kacang koran dan demi selembar rupiah usang

tapi kau tidak meminta-minta
kau jadi keras karna keadaan yang parah
kau tidak gampang menyerah
kau adalah pendekar buat dirimu yang tak pernah kalah

sampai hari ini keranjang ditanganmu adalah seluruh kehidupan
sepanjang kehidupan siang malam sampai pagi lagi
sepanjang jalanmu penuh debu dan polusi
esok pagi engkau tak tahu ada dimana
simpangan tempatmu berpijak membawamu kedunia yang tak menentu

ya allah yang maha memberi nikmat
jangan lagi bedakan kehidupan kami jauh seperti ini
sementara aku tahu engkau tak lebih menyayangiku dari pada mereka
aku tak merasa rezeki lebih halal dari pada mereka
engkau tentukan semua ujian kelebihan dan kekurangan
jika aku kau beri berlebihan maka tolong ingatkan
jangan hak mereka aku abaikan



sebetulnya ada satu sajak lagi, tapi berhubung aku nulisnya ditengah jam kerja, jadi aku cicil dulu.
mohon maaf bila ada penulisan yang kurang atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar