Sabtu, 23 Mei 2009

tentang shinta, hidup, dan balarenik

aku gak pernah nyangka sekarang aku ada di tengah - tengah mereka.....

dulu, waktu aku masih SD, aku pernah punya impian bikin panti asuhan dan perpustakaanumum. aku merasa dengan itu aku bisa bantu banyak orang. bantu berbagi ilmu buat semuaanak indonesia. bamtu kasih kesempatan untuk mereka yang kurang beruntung. aku bahkansuka membayangkan, aku bangun satu pondokan trus pondokan itu aku isi sama orang-orangaku temui di 'lampu merah' atau yang datang kerumah ku untuk minta sedikit sedekah. aku pengen bikin sekolah yang benar-benar gratis-tis-tis plus fasilitas asrama bagi anakyatim-piatu atau yang emang gak punya biaya. dan gak cuma itu, aku pengen mereka jugangerasain apa yang seharusnya mereka rasain diusianya. punya mainan bagus. makan-makanansehat. punya baju bagus. tidur di kasur yang empuk. jalam-jalan ke mall. rekreasi ke dufan. dlllll. semuanya aku landasi karena aku merasa ada yang gak adil di dunia ini. ada hitam ada putih. ada atas ada bawah. ada kanan ada kiri. ada beauty ada beast. ada ibu peri ada ibu tiri. adakonglomerat ada konglomelarat.

aku sering miris kalu liat anak balita keliaran dijalanan. bernyanyi tanpa arah--padahalngomongnya belum sempurna. meneriakkan suara hati.rasanya mau nangiiiiis
atau ngeliat ibu-ibu yang gendong anak sambil bawa radio kecil. menyanyi mengikuti irama daritersebut. aku jadi inget mama sama nono.
atau ngeliat remaja tanggung bawa ukulele berambut poni lempong bergaya pungker dengantindikan di sana-sini. saat itu juga bayangan adik pertama ku melintas.
atau ngeliat bapak-bapak sales yang jual lem korea atau pisau multi fungsi. berkemeja lusuh. celana bahan yang garis setrikanya dah baur. peluh memenuhi jidad. aku ingat papa ku yang lagikerja mati-matian buat bayarin uang kuliah ku yang jumlahnya nembus angka 6 juta.
semua impian aku. semua perasaan aku tentang kepedulian sesama selalu aku pendam sendiridan gak ada yang tau. dulu sih aku pernah nulis di buku harian. eh.... dibaca mama tanpasepengetahuan aku. pas mama nanya apa cita- cita aku. aku bialng ' mau jadi wanita karier'.eh mama bilang, 'bukannya mau punya yayasan yah????'. aku bingung mau jawab apah. cuma bisacengengesan...
seiring berjalannya waktu.
aku mulai lupa sama ambisi aku yang itu. aku mulai kehanyut sama kehidupan nyata yang semu. aku mulai nikmatin jadi remaja. aku mulai nikmatin indahnya hidup ditengah keluarga yang berkecukupan. alu mulai ngerasain cinta pertama. aku mulai sibuk ngebangun aktualisasi diri. aku muali sibuk ngejar masa depan. mulai sibuk dikejar dead line tugas. aku mulai sibuk mikirinbesok nongkrong dimana yah. aku mulai sibuk sama pacar-pacar aneh ku yang gak berprospekitu.

dan itu semua bikin aku gelap mata.
kondisi itu terus berjalan sampai aku masuk kuliah. emang sih, rasa peduli masi ada. tapi gak seambisius dulu. entah apa yang bikin aku berfikir kalo aku sendirian. berfikir kalo aku gakberuntung. berfikir kalo aku kurang kasih sayang dari mama-papa ku. berfikir kalo hidup akuterlalu sulit untuk aku jalani.
aku menceburkan diri ku pada kolam tinta yang akan sulit untuk aku bersihkan. dan tinta ituakan menempel di hidupku. selamanya. tinta itu benar-benar membekas dihidupku.
karena hal itu, papa-mama berusaha menyadarkan aku. bahwa aku gak sendirian di sini. merekaberusaha merangkulku dan membimbingku lagi menjadi anak peempuannya yang manis danselalu membanggakan untuk mereka.rasa sesal begitu memukulku karena telah membuatmereka seolah-olah gak berarti dalam hidup ku.
disaat yang sama, sebetulnya hari-hariku diisi dengansesosok lelaki sempurna.tampan. baik. perhatian. merelakan seluruh waktunya untuk ku. dan pastinya berlimpah materi. gak akanwanita yang bisa menolak pesona indahnya. awalnya dia sanggup menerima tinta ku, tapiprosesnya, aku yang gak sanggup berkata jujur tentang semuanya. beberapa kali kitamengakhiri hubungan. bersatu kembali. memulai dari awal lagi. tapi semuanya justru membuataku semakin tenggelam dalam trauma mendalam..semua pengorbanan sis sia. aku menjadidepresi. beberapa kali mencoba mengakhiri hidup..
untungnya aku cepat sadar kalo alu punya papa-mama dan adik-adik yang lucu. yang selalumenghibur aku. selalu menemani aku tanpa henti.
aku butuh waktu yang sangat panjang untuk mereparasi diri ku untuk memastikan kalauhidupku masih layak untuk akau jalani. dan untuk meyakinkan kalau aku punya kecerdasanuntuk menaklukkan dunia. dan juga untuk meyakinkan bahwa aku masih memiliki banyakkesempatan untuk mengejar semua mimpiku.

setelah aku cukup yakin bahwa aku sanggup jalani hidup aku, aku mulai atur ulang apa saja yang akan menjadi tujuan hidupku. tinta dan luka itu gak akan hilang. tapi setidaknya aku sanggupmenjalani hidupku layaknya orang normal lainnya.. aku berhasil menjalani hidup normalkusekatrang. tanpa kemewahan. tanpa lelaki sempurna. yang menyakitkan.
3 bulan suddah aku menjalani 'rehabilitasi jiwa' yang aku buat sendiri. dan sekarang, aku beradadi tengah kehidupan baru ku. bersama BALARENIK. aku seperti menemukan oase ditengahkegersangan jiwa. aku bahagia melihat anak-anak berceloteh riang. belajar. bernyanyi. mendengar cerita mereka seperti menyelami lautan yang luas. aku gak punya kata-kata untukmenggambarkan BALARENIK.

ini bukanlah akhir dari kisah hidup ku. tapi ini adalah chapter baru dari hidupku. hidup SHINTAlahir 20 tahun yang lalu..
banyak angan yang ingin aku wujudkan untuk BALARENIK. aku merasa apa yang aku lakukansekarang belum berarti besar. aku butuh banyak bimbingan untuk memelajari BALARENIK.

rasanya, aku akan sangat bahagia kalau aku bisa mengerahkan segenap yang aku punya untukBALARENIK.

walaupun aku tau, akan ada banyak hal dan rintangan untuk mewujudkan semua ambisi ku, tapiaku yakin kalu aku sanggup melalui semuanya. karena aku tau, setiap hembus nafasku adaambisi besar didalamnya. dan aku gak akan pernah membuka mata di pagi hari tanpa semangatuntuk merealisasikan ambisi ku.
yang radio yang


1 komentar: